cara simple menanam tanaman jahe
Siapa disini yang hobinya bercocok tanam nihh??? ada informasi nihh cara nya bercocok tanam khusus nya tanaman jahe. Pasti udah tau kan tanaman jahe itu, Karena tanaman ini merupakan tanaman umum yang biasa nya digunakan sebagai bumbu dapur, para ibu-ibu pasti tidak jarang sekali menggunakannya. Bagi yang gak mau bersusah payah kepasar untuk membelinya, bisa dengan menanamnya di sekitar pekarangan. Ini dia cara budidaya tanaman jahe.. yukk simak!
Pembukaan lahan
pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih 30cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah & membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena matahari. Dan diberi pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
Pembentukan bedengan
pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk mencegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan dengan ukuran tinggi 20-30cm, lebar 80-100cm, sedangkan panjangnya sesuaikan dengan lahan.
Pemupukan
selain pupuk dasar (pada awal penanaman), jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumuran 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik.
Pembibitan jahe
bibit yg berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik(fresentase tumbuh yang tinggi), & mutu fisik. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar). Dipilih bahan bibit dari tanamn yang sudah tua (berumur 9-10 bulan). Dipilih pula dari tanaman yang sehat & kulit rimpang tdk luka dan tdk lecet.
Perawatan bibit pada bedengan
Dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari & sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tdk terbawa bibit berkualitas rendah. Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan kedalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
Teknik penyemaian bibit
pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Dan diatasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susun lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami.
Pemeliharaan tanaman
Penyulaman
sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang sudah mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertiggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yang benar.
Pembumbunan
Tujuan pembumbunan ialah untuk menimbun rimpang jahe yg kadangkadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis disekeliling rumpun dgn jarak kurang lebih 30cm.
Pengendalian
Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai dengan keperluan. Penyakit utama pada jahe adalah busuk rimpang yg disebabkan oleh serangan bakteri layu (Ralstonia solanacearum). Belum ada metode pengendalian yang memadai, kecuali menerapkan tindakan untuk mencegah masuknya benih penyakit. Seperti penggunaan lahan sehat, penggunaan benih sehat, perlakuan benih sehat (anti biotik), menghindari pelukaan (penggunaan abu sekam), pergiliran tanaman, pembersihan sisa tanaman dan gulma, pembuatan saluran irigasi supaya tidak ada air menggenang dan aliran air tidak melalui petak sehat (sanitasi), inspeksi kebun secara rutin.
Panen
Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe untuk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman 10-12 bulan, dengan ciri ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan batang semua mengering.
Itu dia beberapa cara atau langkah-langkah dalam budidaya tanaman jahe, semoga bermanfaat yaaa!
Pembukaan lahan
pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih 30cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah & membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena matahari. Dan diberi pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
Pembentukan bedengan
pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk mencegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan dengan ukuran tinggi 20-30cm, lebar 80-100cm, sedangkan panjangnya sesuaikan dengan lahan.
Pemupukan
selain pupuk dasar (pada awal penanaman), jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumuran 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik.
Pembibitan jahe
bibit yg berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik(fresentase tumbuh yang tinggi), & mutu fisik. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar). Dipilih bahan bibit dari tanamn yang sudah tua (berumur 9-10 bulan). Dipilih pula dari tanaman yang sehat & kulit rimpang tdk luka dan tdk lecet.
Perawatan bibit pada bedengan
Dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari & sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tdk terbawa bibit berkualitas rendah. Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan kedalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
Teknik penyemaian bibit
pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Dan diatasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susun lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami.
Pemeliharaan tanaman
Penyulaman
sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang sudah mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertiggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yang benar.
Pembumbunan
Tujuan pembumbunan ialah untuk menimbun rimpang jahe yg kadangkadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis disekeliling rumpun dgn jarak kurang lebih 30cm.
Pengendalian
Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai dengan keperluan. Penyakit utama pada jahe adalah busuk rimpang yg disebabkan oleh serangan bakteri layu (Ralstonia solanacearum). Belum ada metode pengendalian yang memadai, kecuali menerapkan tindakan untuk mencegah masuknya benih penyakit. Seperti penggunaan lahan sehat, penggunaan benih sehat, perlakuan benih sehat (anti biotik), menghindari pelukaan (penggunaan abu sekam), pergiliran tanaman, pembersihan sisa tanaman dan gulma, pembuatan saluran irigasi supaya tidak ada air menggenang dan aliran air tidak melalui petak sehat (sanitasi), inspeksi kebun secara rutin.
Panen
Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe untuk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman 10-12 bulan, dengan ciri ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan batang semua mengering.
Itu dia beberapa cara atau langkah-langkah dalam budidaya tanaman jahe, semoga bermanfaat yaaa!