Contoh puisi Tema 17 Agustus Bersyair Terfavorit
Gak lengkap apabila memperingati hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tanpa adanya sebuah syair. Yaa, salah satunya adalah dengan membacakan sebuah puisi. Tentunya, puisi yang indah dan memiliki makna yang luar biasa mendalam dengan pembacaan yang penuh penghayatan akan menyentuh perasaan kita dan menambah rasa penghargaan kita terhadap negara kita Republik Indonesia.
Mengingat perjuangan yang tidak mudah dan dengan tumpah darah oleh para Ksatria negara Kita untuk memperebutkan hak untuk merdeka. Hal ini merupakan suatu hal yang penuh makna dan dapat membuat kita menangis jika puisi dibuat dengan penuh rasa. Sebagai berikut adalah deretan puisi yang dapat menjadi contoh bagi kita.
PAHLAWAN TAK DIKENAL
Setahun yang lalu dia terbaring
tetapi bukan tidur, sayang
sebuah lubang peluru bundar didadanya
senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
dia tidak ingin bila mana dia datang
kedua tanganya memeluk senapan
dia tidak tahu untuk siapa dia datang
kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
menangkap sepi padang senja
dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
dia masih sangat muda
hari itu 10 November, hujanpun mulai turun
orang-orang ingin kembali memandangnya
sambil merangkai karangan bunga
tapi yang tampak, wajah-wajahnya sendiri yang takdikenalnya
sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
tapi bukan tidur, sayang
sebuah peluru bundar di dadanya
senym bekunya mau berkata : aku sangat muda
Puisi Kembalikan Indonesia Padaku
Karya Taufik Ismail
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Dirgahayu Republik Indonesia
( Karya Bapak Supratman)
Enam Puluh Delapan Tahun Yang Lalu
Telah Bergema Pekik Merdeka
Bergema, Berkumandang, Keseluruh Dunia
Suka Duka Perjuangan Bangsa
Berbuah Nyata
Kita Sadar Sebagai Tunas Bangsa
Penerus Sejearah Pemandu Tongkat
Perjuangan Bangsa
Mari Kita Jaga Ibu Pertiwi
Kita Jaga Republik Ini
Kita Junjung Martabat Negeri
Dirgahayu Republik Indonesia
Nyalakan Terus Semangat 45
Sekali Medeka Tetap Medeka.
Kemerdekaan
( Karya: M. Ridwan Madjaga)
Terkenang merdeka kala lalu
Penindasan angkara murka Eropa terbaru
Negeri terbakar kemerdekaan sejati
Dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Bila merindu mencari kemerdekaan
Tiba saat kemerdekaan untuk semua rakyat
Satu tanah air, satu bangsa dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Dari babakan sejarah panjang
Darah rakyat yang butuh kemakmuran dan keadilan
Kemerdekaan sejati adalah pilar sejati
Sarat makna kehidupan kebangsaan
Sepadan kesetaraan untuk globalisasi
Merah putih landasan makna yang bersandingkan kedamaian
Cita rasa Indonesia merdeka era milenium
Kembali dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Darah rakyat terbakar untuk persatuan
Otentik makna asli dan makna unik
Saraf evolusi marhaen adalah nilai kebangkitan
Separuh waktu merangkum budaya
Baku bercangkang api-pun tergenggam
Tumbuh merongrong tradisi baru yang pun menjelma
Cita rasa Indonesia merdeka erat berkait
Mensaji esensi selera memandu ragam rakyat
Tanpa ragu tanpa pergeseran otoritas
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Gambar bergumul ragam kepentingan
Pandang makna, pandang nilai, pandang bercipta moral susila merangkum ragam
Serangkai berjalan mendekati senang
Pandu tajam kesejahteraan membalut kemerdekaan
Perjuangan cita rasa adalah habitat kemerdekaan
Pinus bergaris ruang terekat berjuis dan lagak-lagak kemiskinan
Tampak kayu, atas gunung dan turun tebing
Dari pertapaan kemewahan dan makna
Buka pintu peroleh lapang pembawa selera
Lentur terikat gerak peran negara
Ragam bersandar ruang-ruang dan dermaga
Bijak kemerdekaan dan rujuk kebangsaan
Simpul-simpul merangkai terhibur penyair jalanan
Bila merindu mencari kemerdekaan
tiba saatnya kemerdekaan untuk semua rakyat
satu tanah air, satu bangsa, dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Uraian diatas semoga dapat menjadi referensi dan bermanfaat bagi kita semua! Merdeka
Mengingat perjuangan yang tidak mudah dan dengan tumpah darah oleh para Ksatria negara Kita untuk memperebutkan hak untuk merdeka. Hal ini merupakan suatu hal yang penuh makna dan dapat membuat kita menangis jika puisi dibuat dengan penuh rasa. Sebagai berikut adalah deretan puisi yang dapat menjadi contoh bagi kita.
Kumpulan Puisi 17 Agustus 1945 Terbaik
PAHLAWAN TAK DIKENAL
Karya Toto Sudarto Bachtiar
tetapi bukan tidur, sayang
sebuah lubang peluru bundar didadanya
senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
dia tidak ingin bila mana dia datang
kedua tanganya memeluk senapan
dia tidak tahu untuk siapa dia datang
kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
menangkap sepi padang senja
dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
dia masih sangat muda
hari itu 10 November, hujanpun mulai turun
orang-orang ingin kembali memandangnya
sambil merangkai karangan bunga
tapi yang tampak, wajah-wajahnya sendiri yang takdikenalnya
sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
tapi bukan tidur, sayang
sebuah peluru bundar di dadanya
senym bekunya mau berkata : aku sangat muda
Puisi Kembalikan Indonesia Padaku
Karya Taufik Ismail
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Dirgahayu Republik Indonesia
( Karya Bapak Supratman)
Enam Puluh Delapan Tahun Yang Lalu
Telah Bergema Pekik Merdeka
Bergema, Berkumandang, Keseluruh Dunia
Suka Duka Perjuangan Bangsa
Berbuah Nyata
Kita Sadar Sebagai Tunas Bangsa
Penerus Sejearah Pemandu Tongkat
Perjuangan Bangsa
Mari Kita Jaga Ibu Pertiwi
Kita Jaga Republik Ini
Kita Junjung Martabat Negeri
Dirgahayu Republik Indonesia
Nyalakan Terus Semangat 45
Sekali Medeka Tetap Medeka.
Kemerdekaan
( Karya: M. Ridwan Madjaga)
Terkenang merdeka kala lalu
Penindasan angkara murka Eropa terbaru
Negeri terbakar kemerdekaan sejati
Dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Bila merindu mencari kemerdekaan
Tiba saat kemerdekaan untuk semua rakyat
Satu tanah air, satu bangsa dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Dari babakan sejarah panjang
Darah rakyat yang butuh kemakmuran dan keadilan
Kemerdekaan sejati adalah pilar sejati
Sarat makna kehidupan kebangsaan
Sepadan kesetaraan untuk globalisasi
Merah putih landasan makna yang bersandingkan kedamaian
Cita rasa Indonesia merdeka era milenium
Kembali dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Darah rakyat terbakar untuk persatuan
Otentik makna asli dan makna unik
Saraf evolusi marhaen adalah nilai kebangkitan
Separuh waktu merangkum budaya
Baku bercangkang api-pun tergenggam
Tumbuh merongrong tradisi baru yang pun menjelma
Cita rasa Indonesia merdeka erat berkait
Mensaji esensi selera memandu ragam rakyat
Tanpa ragu tanpa pergeseran otoritas
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Gambar bergumul ragam kepentingan
Pandang makna, pandang nilai, pandang bercipta moral susila merangkum ragam
Serangkai berjalan mendekati senang
Pandu tajam kesejahteraan membalut kemerdekaan
Perjuangan cita rasa adalah habitat kemerdekaan
Pinus bergaris ruang terekat berjuis dan lagak-lagak kemiskinan
Tampak kayu, atas gunung dan turun tebing
Dari pertapaan kemewahan dan makna
Buka pintu peroleh lapang pembawa selera
Lentur terikat gerak peran negara
Ragam bersandar ruang-ruang dan dermaga
Bijak kemerdekaan dan rujuk kebangsaan
Simpul-simpul merangkai terhibur penyair jalanan
Bila merindu mencari kemerdekaan
tiba saatnya kemerdekaan untuk semua rakyat
satu tanah air, satu bangsa, dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Uraian diatas semoga dapat menjadi referensi dan bermanfaat bagi kita semua! Merdeka