Makalah Wirausaha Muda Pertanian 2017
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Negara Indonesia tentunya ingin ambil peran dalam menyukseskan pembangunan negara khususnya dibidang pertanian. Untuk itu, kita sebagai generasi muda Indonesia perlu berupaya memunculkan inovasi bagi negeri ini agar lebih dikenal oleh negara lain. Salah satu kekayaan Indonesia yang tidak kalah adalah dalam bidang pertanian mengingat banyaknya hamparan lahan yang subur dan perlu dimanfaatan secara maksimal.
Mungkin ada beberapa dari antara kita bingung yaa, gimana sihh memulai untuk berkreativitas? sebenarnya ada banyak sekali hal-hal yang tidak kita ketahui bahwa berbagai tanaman dan tumbuhan yang dapat hidup di negara kita menyimpan sejuta manfaat dan peluang bisnis. Sekolah saya mengajarkan banyak hal untuk menjadi wirausaha muda dalam bidang pertanian, dengan memunculkan ide baru seperti wirausaha tanaman rosela.
Sebagai berikut adalah makalah yang saya buat bersama guru pembimbing saya yang sangat baik hati membina dan membantu saya hingga dapat menyelesaikannya. Walaupun tidak menjadi pemenang dalam lomba Gelar Inovasi Teknologi 2015 di Palembang, Sumatera Selatan sebagai lomba kewirausahaan, pada akhirnya saya dan rekan saya dapat memenangkan Lomba kewirausahaan tingkat kabupaten pada tahun 2015 silam.
Mungkin ada beberapa dari antara kita bingung yaa, gimana sihh memulai untuk berkreativitas? sebenarnya ada banyak sekali hal-hal yang tidak kita ketahui bahwa berbagai tanaman dan tumbuhan yang dapat hidup di negara kita menyimpan sejuta manfaat dan peluang bisnis. Sekolah saya mengajarkan banyak hal untuk menjadi wirausaha muda dalam bidang pertanian, dengan memunculkan ide baru seperti wirausaha tanaman rosela.
Sebagai berikut adalah makalah yang saya buat bersama guru pembimbing saya yang sangat baik hati membina dan membantu saya hingga dapat menyelesaikannya. Walaupun tidak menjadi pemenang dalam lomba Gelar Inovasi Teknologi 2015 di Palembang, Sumatera Selatan sebagai lomba kewirausahaan, pada akhirnya saya dan rekan saya dapat memenangkan Lomba kewirausahaan tingkat kabupaten pada tahun 2015 silam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang Nya, kami kelompok usaha dapat menciptakan suatu bisnis usaha yang baik dan tersusun dengan rapi dan telah terbukti bahwa Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebagai alternatif pengobatan herbal yang terjangkau berimbas pada meningkatnya kebutuhan pasar terhadap tanaman ini. Rosela banyak digemari mengingat kandungan gizi rosela yang tinggi dan khasiatnya yang beragam untuk kesehatan. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami secara lebih baik mengenai bagaimana menjalankan usaha suatu produk berbahan baku alami seperti kelopak bunga rosella yang kami olah menjadi produk yang berkualitas, bervitamin tinggi, tanpa bahan pengawet, dan dengan harga yang sangat terjangkau.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam kegiatan ini. Dan juga, kami menyadari bahwa selama kegiatan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Kami berharap semoga melalui kegiatan ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua yang membutuhkan nya.
SAMARINDA, 25 Oktober 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di pasaran sudah banyak beredar berbagai jenis produk pangan yang dikonsumsi dalam bentuk cair, serbuk, padat, atau campuran dalam berbagai merek. Namun, harganya relatif mahal dan kurang memperhatikan kesehatan. Beberapa diantaranya seringkali diberi pewarna untuk menarik konsumen agar mereka membelinya. Salah satu alternatif untuk membuat olahan yang bergizi dan tidak berbahaya bagi tubuh manusia adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebagai bahan baku pembuatan minuman atau pewarna alami. Salah satu produk konsumtif yang sedang trend dan punya prospek bisnis bagus di tengah krisis ekonomi adalah pembuatan minuman sehat yang terjangkau, misalnya sirup. Dilihat dari proses teknologinya, pembuatan jenis minuman ini masih dapat dikerjakan sebagai usaha di sekolah dan industri rumah tangga (home industry).
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Pengembangan usaha tanaman rosella dengan memanfaatkan pekarangan sekolah merupakan bentuk dukungan terhadap program Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari. Kawasan Rumah Pangan Lestari diwujudkan dalam satu Rukun Tetangga atau Rukun Warga/Dusun (Kampung) yang telah menerapkan prinsip Rumah Pangan Lestari dengan menambahkan intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (Sekolah, rumah ibadah dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil. SMK-SPP N Samarinda merupakan fasilitas publik yang mewadahi siswanya untuk memilih dan mengembangkan usaha yang diminati, diantaranya adalah usaha tanaman rosella. Selama ini tanaman rosella dikenal sebagai salah satu penghasil serat bermutu, yang bisa dimanfaatkan adalah daun, buah dan bunganya. Bunga rosella dimanfaatkan kelopak bunganya sebagai bahan pembuatan teh, sirup, kerupuk, kue-kue, es krim, dan berbagai produk inovasi lainnya.
Walaupun produk minuman dari bahan kelopak bunga rosella seperti teh sudah membanjiri pasar, namun karakteristik konsumen yang ingin mencoba minuman menyehatkan dengan bahan dasar yang sama tetapi dalam bentuk yang berbeda seperti sirup memberikan peluang yang menjanjikan. Keistimewaan sirup rosella, selain mengandung kandungan vitamin cukup tinggi, rasanya pun enak. Daya jual sirup dengan bahan baku kelopak bunga rosella di pasaran cukup tinggi karena sirup ini bermanfaat bagi kesehatan orang yang meminumnya serta tidak membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, rosela memiliki peluang yang cukup besar dalam dunia usaha karena selain menghasilkan produk yang bermutu dengan rasa yang enak dan warna yang menarik, rosela memiliki banyak sekali kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan dapat meningkatkan tingkat kosentrasi dan fokus. Dengan demikian, rosella memiliki banyak kelebihan yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan uraian tersebut maka pengembangan wirausaha di Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Samarinda (SMK-SPP N) yang dilakukan oleh kelompok siswa adalah memilih jenis usaha budidaya tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
B. Tujuan Program
Program pengembangan wirausaha di Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Samarinda (SMK-SPP N) yang dilakukan oleh kelompok siswa adalah memilih jenis usaha budidaya tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L) bertujuan untuk :
- Terciptanya wahana wirausaha dan ketrampilan bagi siswa SMK-SPP Negeri Samarinda yang mampu menghasilkan produk berbasis bidang produksi minuman sehat yaitu berupa sirup kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
- Peluang usaha bagi siswa SMK-SPP Negeri Samarinda lebih luas yaitu mereka dapat menghasilkan produk komersial yang berkualitas berupa minuman yang menyehatkan dan sekaligus inovasi diversifikasi produk minuman.
- Aspek ekonomi: pemanfaatan kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebagai bahan olahan bebagai produk pangan, bagi siswa sendiri merupakan penghasilan yang dapat menambah uang saku sekolah.
- Aspek ketenagakerjaan: memberikan alternatif pengalaman pembelajaran (learning experient) kepada para siswa-siswi mengelola usaha dibidang produk minuman sehat sehingga memiliki pengalaman berwirausaha mulai dari proses awal sampai pemasaran produk.
- Aspek akademik: a) siswa SMK-SPP Negeri Samarinda mampu mengaplikasikan kegiatan sekolah untuk di angkat kedalam kegiatan kewirausahaan; b) Menerapkan mata pelajaran dari pendidikan bidang studi kewirausahaan, pengolahan pangan, dan ilmu gizi.
- Mendukung program Kementerian Pertanian RI dalam rangka mewujudkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari dengan mengembangkan pekarangan di sekitar kampus SMK SPP N Samarinda sebagai sentra kawasan pangan.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pengembangan budidaya rosella (hibiscus sabdariffa L), sebagai wirausaha di sekolah sebagai berikut:
- Bagaimanakah proses pembuatan sirup dari kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L)?
- Bagaimana bentuk usaha minuman sirup kelopak bunga rosella yang dapat dikembangkan di SMK SPP NEGERI SAMARINDA?
- Bagaimana pelaksanaan dan analisis usaha minuman sirup kelopak bunga rosella?
- Bagaimana teknik monitoring dan evaluasi yang dijalankan unutk memperlancar usaha ini?
- Bagaimanakah rencana tindak lanjut pengembangan usaha minuman sirup kelopak bunga rosella?
- Bagaimanakah inovasi diversifikasi produk pangan lainnya barbahan baku kelopak bunga rosella?
- Bagaimanakah mengembangkan pekarangan di sekitar kampus SMK SPP N Samarinda sebagai kawasan pangan?
BAB II
BUDIDAYA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L)
DI PEKARANGAN SEKOLAH SEBAGAI
KAWASAN PANGAN LESTARI
A. Sekolah Sebagai Fasilitas Publik
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki, termasuk pekarangan dalam menyediakan pangan bagi keluarga. Kementerian pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep rumah pangan lestari (RPL). Kementerian pertanian telah menyusun konsep model kawasan rumah pangan lestari yang merupakan himpunan dari rumah pangan lestari (RPL) yaitu rumah tangga dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan seta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Merujuk konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari diwujudkan dengan menambahkan intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (Sekolah, rumah ibadah dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil. Sebagai fasilitas publik SMKSPP N Sanarinda memiliki pekarangan yang cukup luas untuk dapat dimanfaatkan siswa dalam melakukan kegiatan siswa. Untuk itu, kami sebagai siswa SMKSPP N Samarinda memanfaatkan sebagian pekarangan sekolah dengan membudidayakan tanaman rosella.
Rosella ditanam sebagai pemanfaatan pekarangan sekolah dalam konsep model KRPL dilengkapi dengan kebun, unit pengolahan serta pemasaran hasil. Berdasarkan pemikiran tersebut, seperti tertuang dalam pedoman umum model KRPL (Kementerian Pertanian, 2011), tujuan pengembangan model KRPL adalah :
- Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga masyarakat melalui optimalisasi pemanfaataan pekarangan secara lestari.
- Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan diperkotaan maupun dipedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, tanaman obat, pemeliharaan ternak dan ikan, dan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.
- Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan.
- Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
- Melestarikan tanaman pangan lokal untuk masa depan.
Latar belakang diadakannya model KRPL ini adalah karena adanya 2 permasalahan yaitu : a) realisasi konsumsi masyarakat masih di bawah anjuran standar pemenuhan gizi; b) perhatian terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif bebas.
B. Pekarangan Sekolah Sebagai Kawasan Pangan
Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu, baik berupa teori maupun praktek. Selain itu juga, sekolah merupakan tempat untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan (life skill) bagi siswa-siswi untuk bekal mereka hidup ditengah-tengah masyarakat setelah mereka selesai sekolah nanti. Berkaitan dengan salah satu bidang kewirausahaan sekolah membentuk model kawasan rumah pangan lestari di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk membentuk siswa-siswi agar bisa memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Dalam rangka pengembangan potensi-potensi yang ada pada siswa dan sekolah, dengan tujuan agar sekolah atau siswa bisa merespon apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Model kawasan rumah pangan lestari merupakan suatu konsep model pemanfaatan lahan pekarangan yang dibangun dalam suatu kawasan, dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan.
Rumah pangan lestari merupakan salah satu pola pendidikan pemanfaatan lingkungan terbatas yang diterapkan di sekolah sebagai rumah belajar dalam memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi mengenai cara pemeliharaan tanaman serta cara perawatannya.
C. Budidaya Rosella Di Pekarangan Sekolah
Rosella merupakan salah satu tanaman yang dapat dikembangkan melalui rumah pangan lestari di sekolah. Selain memiliki banyak sekali khasiat, manfaat serta kandungan gizi yang tinggi, pembudiyaannya juga tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan perawatan atau pemeliharaan yang intensif sehingga sangat cocok digunakan sebagai tanaman rumah pangan lestari. Prinsipnya tanaman rosela dapat hidup dikondisi lahan, cuaca, serta suhu apapun. Rosela dapat hidup di ketinggian 0-900 m diatas permukaan laut. Rosela tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 m diatas permukaan air laut. Pertumbuhan rosela dapat optimal di kisaran 20-34 derajat celcius. Selain itu rosela juga termasuk tanaman semusim, hanya mengalami satu kali masa produktif dan ditanam secara khusus tanpa diselingi tanaman lain untuk mengoptimalkan hasil panen.
D. Kandungan Gizi
Kandungan gizi tanaman rosella cukup tinggi. Selain mengandung vitamin c, kelopak bunga rosela juga mengandung vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosela juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh.
E. Pemanfaatan Rosella
Masyarakat tradisional di berbagai negara telah memanfaatkan tanaman rosela untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Pemanfaatan tanaman rosela ini berkaitan dengan fungsinya sebagai antieptik, aprodisiak ( meningkatkan gairah seksual), astringen, demulcent (menetralisir asam lambung, digestif (melancarkan pencenaan), diuretik, purgatif, onthelmintic (anti cacing), refigerant (efek mendinginkan), resolvent, sedatif, stomachic, tonik, serta mengobati kanker, batuk, dyspepsia (sakit maag), dysuria ( sakit buang air keci), demam, bangover (kembung perut), hipertensi (darah tinggi), sariawan, dan mencegah penyakit hati. Dari berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa komponen-komponen kimia alami yang terdapat pada tanamaan rosela memiliiki khasiat untuk mencegah berbagai penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Kelopak bunga rosela mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit. Kandungan vitamin C rosela lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk dan mangga. Pemanfaatan rosela dalam kehidupan sekolah dapat menambah kreativitas dan pengetahuan tentang dunia usaha.
Pengobatan alternatif dewasa ini sedang digemari masyarakat. Karena pengobatan ini tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal dan tidak menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan menkonsumsi obat-obatan kimia yang banyak beredar dimasyarakat. Seruan dunia kesehatan “back to nature” begitu keras terdengar karena dinilai aman untuk dikonsumsi. Hal ini menyebabkan pengobatan alternatif dan obat-obatan yang berasal dari bahan alam mudah kita jumpai. Salah satunya adalah sirup dengan menggunakan bahan baku kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) yang banyak mengandung vitamin C. Minuman ini dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit dan dapat menjaga ketahanan tubuh karena bahan yang digunakan merupakan bahan yang banyak mengandung vitamin C.
BAB III
ANALISIS USAHA MINUMAN ROSELA
Rosella dapat dijadikan berbagai olahan yang menarik seperti selai, teh, pasta, kerupuk, dodol, manisan, kopi, jus, sari minuman, kue, es krim, kuping gajah, brownis rosela (bolu kukus) dan sirup rosela. Namun produk yang paling menonjol dan paling banyak diminati adalah sirup rosella. Pada saat ini di pasaran banyak beredar jenis minuman yang menawarkan beberapa rasa dengan berbagai variasi. Kebanyakan minuman yang beredar adalah minuman yang mengandung zat pewarna dan pemanis. Hal ini menimbulkan keprihatinan karena bahan-bahan aditif tersebut dapat merusak kesehatan manusia. Akan tetapi, saat ini telah banyak muncul minuman yang memanfaatkan bahan-bahan alami misalnya dari bagian-bagian tumbuhan untuk dimanfaatkan sebagai minuman yang menyehatkan.
Kota Samarinda yang akan dijadikan sebagai tempat produksi merupakan lokasi yang bisa dijadikan tempat pemasaran dari sirup berbahan baku kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L). Selain itu juga, Samarinda sebagai lokasi produksi sekaligus pemasaran merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan Bunga Rosella. Tidak menutup kemungkinan untuk memperluas areal pemasaran produk rosela ke kota-kota lain.
Pemanfaatan kelopak bunga Rosella sebagai sirup diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pemenuhan minuman yang menyehatkan. Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat menggambarkan tuntutan dasar yang harus dipenuhi. Hal ini menyebabkan para pengusaha minuman bersaing untuk menarik konsumen dengan menawarkan berbagai jenis minuman menyehatkan. Akan tetapi, tidak sedikit diantara mereka yang menggunakan bahan-bahan sintetis hanya untuk menarik keuntungan (profit) semata. Oleh karena itu dengan adanya “Rosella-C” Sirup Kelopak Bunga Rosella Bervitamin C diharapkan bisa menjadi alternative minuman yang menyehatkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
A. Strategi Usaha
Rencana usaha pembuatan sirup dengan bahan baku bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai peluang usaha yang bagus untuk dikembangkan lebih jauh. Analisis usaha pembuatan sirup ini meliputi beberapa hal yaitu:
a. Produk
Produk sirup dari bahan baku bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan jenis penemuan maju yaitu menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk ini dipilih karena memperoleh sambutan bagus di masyarakat dibandingkan dengan produk lain dengan bahan baku yang sama tetapi bentuk yang berbeda yaitu teh. Selain itu juga, produk ini bisa dinikmati oleh masyarakat karena menyehatkan dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Dinamakan “ROSELLA-C” karena sirup ini terbuat dari kelopak bunga Rosella yang banyak mengandung vitamin C.
b. Promosi
Kegiatan promosi yang dapat dilakukan untuk mengenalkan produk sirup dengan bahan baku bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
Promosi pameran dan gelar teknologi.
Promosi dari referensi konsumen.
Promosi melalui surat kabar.
Promosi melalui media elektronik dan web site sekolah.
Promosi melalui berbagai kegiatan sekolah.
Promosi melalui berbagai kegiatan ibu-ibu dharmawanita.
c. Harga
Produk sirup dengan bahan baku bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) akan ditawarkan kepada masyarakat selaku konsumen dengan harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Rp. 5.000,-. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan sirup ini berbahan alami yang dapat diperoleh di pekarangan sekolah.
d. Tempat
Tempat lokasi produksi pembuatan sirup dengan bahan baku bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) yaitu di lokasi SMK SPP Negeri Samarinda sebagai tempat pengembangan bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L). Sedangkan untuk saluran distribusinya dilakukan di daerah-daerah luar sekolah dan sekitarnya. Tempat pemasaran dilakukan melalui koperasi sekolah, event promosi lainnya seperti pameran, gelar teknologi, pertandingan olah raga, kegiatan dharma wanita.
B. Proses Pengolahan Bunga Rosela
Pada pembuatan sirup rosela, konsentrasi bunga rosela yang digunakan lebih tinggi (jumlah kelopak rosela lebih banyak) begitu pula konsentrasi gula lebih tinggi (> 65%). Kekentalan yang dihasilkan dari sirup rosela sudah cukup baik karena rosela mengandung pektin 3,19%. Selain untuk minuman, sirup dapat ditambahkan pada puding, kue beku, dan salad dressing atau dituangkan pada roti jahe, penekuk, wafel, atau es krim. Adapun cara pembuatan minuman rosela adalah sebagai berikut:
Pembuatan Sirup Rosela
Bahan :
- Bunga rosela : 30 buah.
- Air bersih : 10 liter.
- Gula putih : 1 kg.
- 1 sendok teh garam.
Cara membuat :
- Bunga rosela 30 buah pisahkan bijinya
- Kelopak bunga kemudian dicuci bersih.
- Siapkan 10 liter air bersih, gula putih 1 kg, dan 1 sendok teh garam.
- Masak semua bahan sampai airnya mendidih.
- Packing ke dalam gelas plastik/botol yang telah disterilkan dengan air panas.
- Kemudian disterilkan kembali dengan air dingin.
- Siap dikonsumsi.
C. Rencana Tindak Lanjut
Strategi rencana tindak lanjut pengembangan usaha sirup dari kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) antara lain dapat ditempuh dengan cara :
- Ada upaya sosialisasi pengembangan dan cara pembuatan sirup kelopak bunga Rosella kepada masyarakat petani bunga rosella khususnya dan petani secara umumnya. Hal ini dimungkinkan karena proses pembuatan sirup yang mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal.
- Mempromosikan produk dalam bentuk multimedia dan media masa agar dapat di akses oleh berbagai pihak.
- Untuk meningkatkan daya tawar petani, diperlukan kelembagaan kelompok petani dalam bentuk formal. Pembentukan kelompok hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang lebih demokratis, dilandasi atas kepentingan dan persepsi yang sama diantara petani.
- Berupaya mencari peluang ekspor karena selama ini peluang ekspor sirup kurang dilakukan oleh siapapun. Peranan pemerintah daerah maupun pusat dapat memfasilitasinya dengan memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengikuti pameran-pameran nasional, regional maupun internasional.
- Program ini diorientasikan pada studi kelayakan akan usaha pemanfaatan kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebagai sirup (minuman bervitamin C), apakah akan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tanpa mengabaikan faktor keamanan pangan dan sekaligus beberapa potensi pengembangan bisnis ini dijadikan kewirausahaan bagi masyarakat luas. Teknis pelaksanaan program adalah lebih menekankan akan diversifikasi atau modifikasi bahan baku dengan bahan penunjang terkait proporsi bahan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
- Inovasi produk berbahan baku kelopak bunga rosella yang telah kami coba lakukan adalah: es rim, kerupuk, brownis (bolu kukus), selai. Dengan jiwa enterprenuership dan kreatifitas yang tinggi, kami mencoba mengembangkan produk olahan lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebagai alternatif pengobatan herbal yang terjangkau berimbas pada meningkatnya kebutuhan pasar terhadap tanaman ini. Rosela banyak digemari mengingat kandungan gizi rosela yang tinggi dan khasiatnya yang beragam untuk kesehatan. Tanaman rosella yang banyak dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah bagian kelopak bunga rosela. Kelopak bunga rosella ini banyak dimanfaatkan sebagai olahan-olahan yang menarik. Salah satunya adalah sirup rosela.
Khasiat bunga rosella memiliki banyak kandugan kimia dan nilai gizi, selain vitamin C yang terkandung dalam kelopak bunga rosella, kelopak bunga rosela juga mengandung vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah ariginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu rosela juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh. Rosella dapat dikatakaan mampu diolah menjadi produk yang berkualitas tinggi dan laris manis dipasaran dengan harga yang bersahabat.
Di dalam dunia usaha pemanfaatan rosela sangat dianjurkan dan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan dan dapat meningkatkan kreativitas masing-masing individu siswa dalam dunia usaha disekolah. Salah satu cara pengembangan usaha di sekolah atau berwirausaha adalah membuat model RPL atau rumah pangan lestari yang sederhana. Dengan demikian pemanfaatan rosela sangat tepat dalam wirausaha di sekolah sebagai cikal bakal penunjang kehidupan berwirausaha.
Usaha sirup rosella layak dilakukan, karena secara ekonomis menghasilkan keuntungan sebesar Rp84.000,- dengan nilai B/C= 1,905; BEP= Rp10.666,67 ; dan ROI= 110,53%. Dengan demikian usaha pembuatan sirup rosella sangat menjanjikan untuk dikembangkan lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Maryani, Herti. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela. Penerbit PT. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Kementerian Pertanian. 2011. Kawasan Rumah Pangan Lestari.
Mardiah, dkk. 2010. Budidaya dan Pengolahan Rosela. Penerbit PT. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Mari menjadi wirausahawan muda, Ciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan juga orang lain mulai dari hal kecil kita bisa melakukannya. Mulai dari usia yang sangat muda tidak menjadi masalah karena dari situlah kreativitas akan selalu dimunculkan! Jangan lupa selalu bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena semua hal yang baik berasal dari-Nya!
Mari menjadi wirausahawan muda, Ciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan juga orang lain mulai dari hal kecil kita bisa melakukannya. Mulai dari usia yang sangat muda tidak menjadi masalah karena dari situlah kreativitas akan selalu dimunculkan! Jangan lupa selalu bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena semua hal yang baik berasal dari-Nya!
Saya senang untuk berbagi pengalaman kepada siapa saja, semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat, TERIMA KASIH!